Analisa Yuridis Terhadap Aturan Hukum Calon Tunggal Pemilihan Kepala Daerah Dalam Perspektif Kepastian Hukum

Authors

  • Diana Dwi Aprilianti Universitas Merdeka Pasuruan
  • Muhammad Mashuri Universitas Merdeka Pasuruan
  • Humiati Humiati Universitas Merdeka Pasuruan

DOI:

https://doi.org/10.51213/yurijaya.v6i1.127

Keywords:

Politik Hukum, Pemilihan Kepala Daerah, Calon Tunggal, Legal Politics, Regional Head Elections, Single Candidate

Abstract

Pelaksanaan sistem demokrasi politik di Indonesia melalui Pemilihan Umum merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih wakil-wakilnya, termasuk dalam memilih kepala daerah melalui sistem demokrasi yang dikenal sebagai pilkada. Namun, dalam sejarahnya, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah telah menghadirkan fenomena politik hukum baru di Indonesia, kontestasi politik merupakan salah satu contohnya, yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon atau disebut juga sebagai pasangan calon tunggal. Kepastian hukum terkait aturan calon tunggal pemilihan kepala daerah dapat dirujuk pada Putusan MK No.  100/PUU-XIII/2015 yang kemudian diperkuat dengan ketentuan Pasal 54C ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Situasi di mana hanya ada satu pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah mengacu pada kontestasi pemilihan yang tetap dilakukan meskipun pilihan yang beragam diinginkan dalam demokrasi. Meskipun demikian, kehadiran satu pasangan calon tidak menghentikan proses pemilihan karena regulasi mengharuskan pemilihan dilakukan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pluralitas dan kompetisi yang sehat dalam pemilihan, serta memicu diskusi tentang meningkatkan partisipasi masyarakat untuk proses pemilihan yang lebih dinamis dan representatif. Sementara itu, bentuk aturan yang ideal terhadap calon tunggal kepala daerah guna memudahkan demokrasi sesuai konstitusi dapat dilakukan dengan merevitalisasi regulasi yang mengatur terkait aturan ambang batas bagi partai politik yang terlalu tinggi, aturan pendaftaran calon yang masih memerlukan surat rekomendasi dari pengurus partai di tingkat pusat, serta aturan terkait fasilitas kampanye yang seharusnya tidak hanya diberikan kepada pasangan calon tunggal namun juga diberikan terhadap pendukung kolom kosong demi memenuhi rasa keadilan.

Author Biographies

Diana Dwi Aprilianti, Universitas Merdeka Pasuruan

Universitas Merdeka Pasuruan

Muhammad Mashuri, Universitas Merdeka Pasuruan

Universitas Merdeka Pasuruan

Humiati Humiati, Universitas Merdeka Pasuruan

Universitas Merdeka Pasuruan

References

Buku

Ismatullah, Deddy dan Asep A. Sahid Gatara, 2017. Perspektif Kekuasaan, Masyarakat, Hukum, dan Agama, Pustaka Setia, Bandung.

Margono, 2019, Asas Keadilan Kemanfaatan dan Kepastian hukum Dalam Putusan Hakim, Sinar Grafika, Jakarta.

Nasution, Mirza, 2015, Tinjauan Konsititusional Terhadap Pelaksanaan Pemilu Demokrasi Di Indonesia, USU Digital Library, Medan.

Peraturan Perundang-Undangan

UURI No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UURI No. 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang-Undang

UURI No. 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UURI No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UURI No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang

Putusan MK No. 100/PUU-XIII/2015

Jurnal

Alexander M, Mohammad, 2015, Anomali Demokrasi: Studi Proses Kemunculan Calon Tunggal Dalam Pilkada Calon Tunggal Kabupaten Blitar, Thesis Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya.

Hariyanto. Pembangunan Hukum Nasional Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi. Vol. I. no. 1. 2018

Downloads

Published

2024-08-05

Issue

Section

Fakultas Hukum